1. Janganlah
engkau gelisah terhadap musibah-musibah malam hari karena tiada satu pun musibah
itu yang kekal abadi.
2. Kuatkanlah
dirimu menghadapi cobaan-cobaan hidup, surah hati dan setia hendaklah menjadi
pekertimu.
3. Meski
bagai buih lautan keaibanmu di kalangan orang lain namun rahasia pribadimu
hendaklah selalu tersimpan.
4. Tutuplah
rahasiamu dengan kemurahan hati karena konon semua keaiban dapat ditutup dengan
kemurahan hati.
5. Jangan
engkau tampakkan kelemahan pada lawanmu karena kuatnya mental lawan merupakan
bahaya bagimu.
6. Jangan
engkau harapkan kemurahan orang yang kikir sebab orang yang sedang kehausan tak
akan mendapatkan air dalam api.
7. Sebuah
keterlambatan tak akan mengurangi rizkimu dan rizkimu pun tak akan bertambah
dengan kepayahan badanmu.
8. Tiada
kesusahan yang kekal, tiada kegembiraan yang abadi, tiada kefakiran yang
lama , tiada kemakmuran yang lestari.
9. Apabila
sikap hatimu selalu rela dengan apa yang ada maka tak ada perbedaan bagimu
antara dirimu sendiri dan para hartawan.
10.
Apabila ajal datang padamu maka tak sejengkal
bumi dan tidak pula sebidang langit yang dapat melindungimu.
11.
Bumi Allah amatlah luas namun suatu saat
apabila takdir sudah datang angkasapun menjadi sempit.
12.
Biarlah hari-hari itu tidak
setia setiap saat sebab obat apa pun juga tak akan menangkal ajal..
13.
Apakah engkau meremehkan suatu doa kepada
Allah, apakah engkau tahu yang dihasilkan oleh doa?.
14.
Aku terlambat diantara orang-orang yang dungu
yang tidak tahu hak-hak sastrawan sampai kepala ditukarnya dengan ekor.
15.
Manusia dapat disatukan namun akalnya tetap
berbeda baik dalam masalah sastra maupun dalam masalah hitungan.
16.
Tak ubahnya emas Ibriz semuanya berwarna
kuning namun tidak semua emas punya nilai yang sama.
17.
Dan kayu-kayu cendana bila tidak semerbak
baunya tak dapat dibedakan orang mana yang cendana dan mana yang kayu bakar.
18.
Singa yang buas mati kelaparan di hutan dan
daging-daging domba dimakan anjing.
19.
Hamba sahaya yang hina terkadang tidur di atas
sutera sedang bangsawan mulia tidur di atas debu.
20.
Apabila orang hina mencaciku derajatku justru
meningkat dan segala keaiban yang kuterima aku pula pangkal sebabnya.
21.
Seandainya jiwaku tidak lebih mulia dari
diriku niscaya aku sudah menguasainya dari orang hina yang melawannya.
22.
Andaikan aku berusaha untuk kepentinganku pula
engkau akan melihatku pelan-pelan terhadap yang kucari.
23.
Namun aku berusaha untuk kepentingan kawanku
sebab aib rasanya seorang kenyang perutnya sedang kawannya dalam kelaparan.
24.
Orang yang bodoh pun memberitahui dengan
segala cara yang buruk.
25.
Ia semakin dungu sedang aku
semakin bijaksana, ibarat kayu cendana semakin terbakar semakin harum baunya
26.
Apabila
engkaumelayaninyaEngkau telah menyenangkannyaApabila engkau membiarkanIa akan
mati busuk
Tidak ada komentar:
Posting Komentar